SUARA PETANI KONVENSIONAL DAN DISEMINASI BLUE GREEN ECONOMY DI DUSUN BENGERAN DESA BARUNGGAGAH TAMBELANGAN SAMPANG; KKN-PAR STAMIDIYA 03

        Pada tanggal 08 Januari 2024 Pukul 15 : 00 

Manusia sebagai microcosmos, Aristoteles menyebutnya sebagai zoon politicon mahkluk sosial yang butuh interaksi antara manusia dengan manusia lainnya. 

Berdialektika pada kesempatan hari ini bersama ibu-ibu Dusun Bengeran Desa Barunggagah banyak hal yang kami bicarakan mulai dari pemberdayaan sumber daya alam yang berorientasi pada peningkatan UMKM dan mutu pertanian yang ada di Desa Barunggagah yang mayoritas merupakan pertanian konvensional (petani kimia) dalam dialektika tersebut ibu tersebut menuturkan bahwa kendala utama petani konvensional kesulitan didalam hal memperoleh pupuk, pembajakan tanah yang  sulit dan hasilnya tidak seberapa bahkan tidak jarang petani mengalami kerugian yang besar didalam bertani, maka kami tawarkan konsep Blue Green Economy (BGE) untuk beralih pada pertanian organik dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar yang lebih hemat pembiayaan, ramah lingkungan dan hasil tani yang lebih menjanjikan.

Pengenalan Blue Green Economy ini dilakukan dengan dialektika persuasif untuk menyadarkan masyarakat akan dampak negatif yang disebabkan oleh pertanian konvensional yang merugikan Manusia dan lingkungan, selain itu kami juga menawarkan mengenai cara pembuatan pupuk organik dan obat penanggulangan hama padi, jagung dan kacang-kacangan untuk meminimalisir penggunaan bahan-bahan kimia yang mengancam disegala aspek kehidupan dan keberlangsungan lingkungan hidup.

Penulis : Rizalul Anam

Tim IT: Jatim, Hamdan, Siti Qomariyah

Posting Komentar

0 Komentar