THE IMPORTANCE OF DISSEMINATING BLUE GREEN ECONOMY(BGE) IN INDONESIAN


Blue Green Economy (BGE) merupakan istilah yang kurang familiar di mata kebanyakan masyarakat Indonesia. nah, pada kesempatan kali ini kami coba menjelaskan apa itu Blue Green Economy (BGE) dan kenapa Blue Green Economy (BGE) penting di implementasikan?.

Blue Green Economy (BGE) berasal dari dua istilah yaitu Blue Economy dan Green Economy, dua istilah ini tidak muncul secara bersamaan, lebih dulu green economy dibanding blue economy jika di sederhanakan pengertian green economy adalah gagasan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat sekaligus meminimalisir resiko kerusakan lingkungan secara signifikan yang juga di artikan dengan perekonomian rendah yang tidak menghasilkan emisi karbondioksida terhadap lingkungan, hemat daya alam dan berkeadilan sosial sedangkan blue economy juga memiliki orientasi yang sama dengan green economy yaitu suatu bentuk perekonomian yang tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan manusia melainkan juga memprioritaskan aspek lingkungan yang menjadi objek pencaharian manusia, tujuan akhir dari konsep blue economy adalah blue ocean dan blue sky. Masyarakat memiliki sumber daya alam yang melimpah namun juga dapat menjaga keindahan langit, terutama laut adar tetap asri dan memanfaatkanya secara berkelanjutan dengan memperhatikan kesehatan ekosistem laut. (modul pelatihan BGE).

Akhir-akhir ini perubahan iklim yang tak menentu dipulau Madura mengakibatkan tidak stabilnya perekonomian penduduk Madura yang didominasi oleh kaum agraria.

Hal itu disebabkan Madura dalam beberapa tahun terakhir terancam dengan hilangnya produktivitas tanah yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Sebab pupuk merupakan komponen penting bagi petani dalam pengolahan lahan untuk mendapatkan produktivitas hasil panen yang baik.

Namun, tanpa disadari oleh para petani yang terbiasa dan menjadikan pupuk kimia sebagai prioritas utama dalam bertani, justru perbuatan tersebut secara perlahan merusak pada produktivitas lahan pertanian mereka, hal itu dibuktikan dengan tanah yang mudah kering retak dan pendapatan tani yang menurun setiap musimnya, hal tersebut tidak lepas dari pengaruh bahan kimia yang terkandung didalam pupuk kimia yang mengganggu keseimbangan unsur hara yang ada di dalamnya.

Maka untuk mengantisipasi hal tersebut peralihan dari pertanian konvensional ke pertanian semi organik perlu dilakukan dan disadari oleh masyarakat khususnya para petani untuk menjadi alternatif didalam mengatasi problematika yang dihadapi oleh kaum petani saat ini.

Maka dari itu sebagai bentuk partisipasi peserta KKN-PAR STAI-ALHAMIDIYAH kelompok 03 Barunggagah tambelangan sampang terhadap berbagai problematika yang menimpa bumi Indonesia khususnya Madura hari ini, peserta KKN-PAR STAI-ALHAMIDIYAH kelompok 03 turut aktif didalam mendiseminasikan konsep ekonomi yang memprioritaskan aspek keberlangsungan lingkungan yaitu konsep Blue Green Economy (BGE) gagasan ekonomi yang dicetuskan dari hasil penelitian para pakar yang peduli terhadap dinamika yang yang kian hari kian memprihatinkan terhadap keberlangsungan hidup umat manusia dimuka bumi ini, dengan menjadikan masyarakat, perkumpulan Ibu-ibu Muslimat NU, lembaga pendidikan yang berbasis pesantren dan non pesantren sebagai objek didalam mendiseminasikan Blue Green Economy (BGE) di Desa Barunggagah Tambelangan Sampang, disamping itu, peserta KKN-PAR STAI-ALHAMIDIYAH kelompok 03 memanfaatkan sosial media sebagai sarana untuk mengenalkan konsep Blue Green Economy (BGE) keranah yang lebih luas agar gagasan Blue Green Economy (BGE) ini bisa dikenal luas oleh masyarakat, tidak hanya terkhusus pada suatu daerah melainkan secara menyeluruh karna Blue green Economy (BGE) di anggap solutif terhadap polemik yang menimpa bumi hari ini. 


Penulis : Rizalul anam

Desain gambar : Baisuny hasan

Tim IT: Jatim, Hamdan, Siti Qomariyah


Posting Komentar

0 Komentar